Sabtu, 29 Oktober 2011

RAMALAN KIAMAT YANG TAK PERNAH TERJADI

Ramalan Bumi menjumpai kiamat sempat memanas beberapa waktu lalu. Inilah ramalan-ramalan kiamat yang pernah muncul dan tak terbukti benar.

Nabi Ayam Betina dari Leeds, 1806

Sejarah menjadi saksi banyak contoh orang menyatakan kembalinya Yesus Kristus sudah dekat. Namun, belum pernah ada utusan yang lebih aneh dari ayam betina di Leeds, Inggris, pada 1806. Ayam menelurkan telur bertuliskan ‘Kristus akan datang’. Seiring menyebarnya berita mukjizat ini, banyak orang menjadi yakin kiamat sudah dekat. Namun kemudian, ramalan ini terbukti hanya sekadar berita bohong atau hoax.

Milleris, 23 April 1843

Setelah beberapa tahun mempelajari Alkitab dengan sangat hati-hati, petani Inggris bernama William Miller menyimpulkan, kiamat bisa diramalkan dari interpretasi literal kitab suci tersebut. Saat itu, ia menjelaskan pada semua orang yang mau mendengarkannya, dunia kiamat antara 21 Maret 1843 dan 21 Maret 1844.

Ia melakukan banyak khotbah dan akhirnya mendapat ribuan pengikutnya yang dikenal sebagai Milleris yang akhirnya memutuskan 23 April 1843 kiamat tiba. Banyak orang membagikan atau menjual harta miliknya karena mereka menganggap tak akan membutuhkannya lagi. Namun saat 23 April tiba, kiamat tak terjadi, kelompok ini akhirnya bubar dan beberapa di antaranya membentuk Seventh day Adventists.

Mormon Armageddon, 1891

Pendiri gereja Mormon Joseph Smith melakukan pertemuan para pemimpin gereja pada Februari 1835 untuk memberitahu ia telah berbicara dengan Tuhan. Selama pembicaraan itu, ia mengetahui Yesus akan kembali dalam 56 tahun ke depan dan saat itu, kiamat akan terjadi.

Komet Halley, 1910

Pada 1881, melalui analisa spectral, astronom menemukan ekor komet yang mengandung gas mematikan bernama sianogen (terkait sianida). Hal ini berhasil membuat heboh ketika ada seseorang menyadari Bumi akan melewati ekor komet Halley pada 1910.

Saat itu, halaman depan The New York Times memuat tulisan, apakah semua orang di planet ini akan mandi gas beracun mematikan itu? Hal tersebut sontak menimbulkan kepanikan di seluruh Amerika Serikat (AS) dan luar negeri. Pada akhirnya, ilmuwan menjelaskan hal ini tak perlu dikhawatirkan.

Pat Robertson, 1982

Pada Mei 1980, televangelis dan pendiri Koalisi Kristen Pat Robertson mengejutkan dan membuat banyak orang khawatir ketika memberitahu semua penonton acara TV-nya, 700 Club, di seluruh dunia mengenai tanggal kiamat. “Saya jamin, akhir 1982 akan menjadi hari penghakiman dunia,” kata Robertson.

Gerbang Surga, 1997


Ketika komet Hale-Bopp muncul pada 1997, rumor pesawat alien mengikuti komet itu bermunculan. Tentunya, hal ini ditutupi NASA dan komunitas astronomi. Meskipun klaim ini dibantah para astronom, rumor ini dipublikasikan di radio paranormal Art Bell di acara ‘Coast to Coast AM’.

Klaim ini terinspirasi kultus UFO San diego yang bernama Gerbang Surga yang menyimpulkan dunia segera kiamat. Saat itu, dunia memang berakhir bagi 39 anggota kultus tersebut yang bunuh diri pada 26 Maret 1997.

Nostradamus, Agustus 1999


Tulisan Michel de Nostrdame yang sangat mengaburkan dan metaforis ini berhasil menarik banyak orang selama lebih dari 400 tahun. Tulisan-tulisannya yang akurasinya sangat bergantung pada penafsiran yang sangat fleksibel telah diterjemahkan dan diterjemahkan ulang dalam puluhan versi yang berbeda.

Salah satu kuatrain yang paling terkenal adalah, “Tahun 1999, bulan ketujuh, akan muncul raja teror dari langit”. Banyak bhakta Nostradamus yang mengkhawatirkan hal tersebut merupakan visi prognosticator terkenal itu akan kiamat.

Y2K, 1 Januari 2000

Sebagai abad lalu mendekati akhir, banyak orang khawatir komputer membawa kiamat. Masalahnya, pertama tercatat pada awal 1970, banyak komputer tak bisa membedakan antara tahun 2000 dan 1900.

Tak ada yang benar-benar yakin apa artinya namun banyak yang menyatakan hal tersebut menandai masalah bencana, mulai dari pemadaman listrik hingga nuklir. Penjualan senapan melonjak dan mereka yang ingin selamat bersiap tinggal di bunker. Namun, saat milenium baru dimulai, hanya ada sedikit gangguan terjadi.

5 Mei 2000

Akan adanya bencana global diyakinkan Richard Noone, penulis buku 1997 berjudul ‘5/5/2000 Ice: the Ultimate disaster’. Menurut Noone, massa es Antartika akan menjadi setebal lima kilometer pada 5 Mei 2000. Pada tanggal itu katanya akan terjadi planet-planet sejajar di langit dan entah bagaimana caranya akan menghasilkan kematian es global.

Departemen Gereja Tuhan, Musim Gugur 2008

Menurut menteri Gereja Tuhan Ronald Weinland, akhir zaman segera terjadi. Buku karyanya di 2006, ‘2008: God’s Final Witness’ menyatakan, ratusan juta manusia tewas, dan pada akhir 2006, maksimum dua tahun, dunia masuk ke waktu terburuknya dalam sejarah. Pada musim gugur 2008, AS akan runtuh karena kekuatan dunia tak lagi ada. dalam buku itu, Ronald Weinland menempatkan dirinya sebagai nabi akhir zaman.

Harold Camping, 21 Mei 2011

Pemuka agama dan penyiar radio Harold Camping meramalkan kiamat terjadi pada 21 Mei 2011. Tanggal tersebut diperolehnya setelah ia mempelajari dengan seksama Alkitab. Menurutnya, kiamat akan diawali gempa di Selandia Baru. Namun kenyataannya, gempa tak terjadi dan kiamat yang ia sebut-sebut tak pernah terjadi. Meski begitu, ia terus berkelit dan ‘mengkoreksi’ ramalannya menjadi 21 Oktober 2011.

nah kita sbgai umat islam jngan prnah untuk percaya pada ramalan,apalagi ramalan hari kiamat....
nabi kita MUHAMMAD SAW aja tidak tahu kapan hari dan tahun trjadinya kiamat,apalagi manusia biasa.... 

Rabu, 26 Oktober 2011

KISAH NABI MUHAMMAD SAW

Semasa umat manusia dalam kegelapan dan suasana jahiliyyah, lahirlah seorang bayi pada 12 Rabiul Awal tahun Gajah di Makkah. Bayi yang dilahirkan bakal membawa perubahan besar bagi sejarah peradaban manusia. Bapa bayi tersebut bernama Abdullah bin Abdul Mutallib yang telah wafat sebelum baginda dilahirkan iaitu sewaktu baginda 7 bulan dalam kandungan ibu. Ibunya bernama Aminah binti Wahab. Kehadiran bayi itu disambut dengan penuh kasih sayang dan dibawa ke ka’abah, kemudian diberikan nama Muhammad, nama yang belum pernah wujud sebelumnya.
Selepas itu Muhammad disusukan selama beberapa hari oleh Thuwaiba, budak suruhan Abu Lahab sementara menunggu kedatangan wanita dari Banu Sa’ad. Adat menyusukan bayi sudah menjadi kebiasaan bagi bangsawan-bangsawan Arab di Makkah. Akhir tiba juga wanita dari Banu Sa’ad yang bernama Halimah bin Abi-Dhuaib yang pada mulanya tidak mahu menerima baginda kerana Muhammad seorang anak yatim. Namun begitu, Halimah membawa pulang juga Muhammad ke pedalaman dengan harapan Tuhan akan memberkati keluarganya. Sejak diambilnya Muhammad sebagai anak susuan, kambing ternakan dan susu kambing-kambing tersebut semakin bertambah. Baginda telah tinggal selama 2 tahun di Sahara dan sesudah itu Halimah membawa baginda kembali kepada Aminah dan membawa pulang semula ke pedalaman.
Kisah Dua Malaikat dan Pembedahan Dada Muhammad
Pada usia dua tahun, baginda didatangi oleh dua orang malaikat yang muncul sebagai lelaki yang berpakaian putih. Mereka bertanggungjawab untuk membedah Muhammad. Pada ketika itu, Halimah dan suaminya tidak menyedari akan kejadian tersebut. Hanya anak mereka yang sebaya menyaksikan kedatangan kedua malaikat tersebut lalu mengkhabarkan kepada Halimah. Halimah lantas memeriksa keadaan Muhammad, namun tiada kesan yang aneh ditemui.
Muhammad tinggal di pedalaman bersama keluarga Halimah selama lima tahun. Selama itu baginda mendapat kasih sayang, kebebasan jiwa dan penjagaan yang baik daripada Halimah dan keluarganya. Selepas itu baginda dibawa pulang kepada datuknya Abdul Mutallib di Makkah.
Datuk baginda, Abdul Mutallib amat menyayangi baginda. Ketika Aminah membawa anaknya itu ke Madinah untuk bertemu dengan saudara-maranya, mereka ditemani oleh Umm Aiman, budak suruhan perempuan yang ditinggalkan oleh bapa baginda. Baginda ditunjukkan tempat wafatnya Abdullah serta tempat dia dikuburkan.
Sesudah sebulan mereka berada di Madinah, Aminah pun bersiap sedia untuk pulang semula ke Makkah. Dia dan rombongannya kembali ke Makkah menaiki dua ekor unta yang memang dibawa dari Makkah semasa mereka datang dahulu. Namun begitu, ketika mereka sampai di Abwa, ibunya pula jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia lalu dikuburkan di situ juga.
Muhammad dibawa pulang ke Makkah oleh Umm Aiman dengan perasaan yang sangat sedih. Maka jadilah Muhammad sebagai seorang anak yatim piatu. Tinggallah baginda dengan datuk yang dicintainya dan bapa-bapa saudaranya.
“Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung lalu Dia memberikan petunjuk” (Surah Ad-Dhuha, 93: 6-7)
Abdul Mutallib Wafat
Kegembiraannya bersama datuk baginda tidak bertahan lama. Ketika baginda berusia lapan tahun, datuk baginda pula meninggal dunia. Kematian Abdul Mutallib menjadi satu kehilangan besar buat Bani Hashim. Dia mempunyai keteguhan hati, berwibawa, pandangan yang bernas, terhormat dan berpengaruh dikalangan orang Arab. Dia selalu menyediakan makanan dan minuman kepada para tetamu yang berziarah dan membantu penduduk Makkah yang dalam kesusahan.
Muhammad diasuh oleh Abu Talib
Selepas kewafatan datuk baginda, Abu Talib mengambil alih tugas bapanya untuk menjaga anak saudaranya Muhammad. Walaupun Abu Talib kurang mampu berbanding saudaranya yang lain, namun dia mempunyai perasaan yang paling halus dan terhormat di kalangan orang-orang Quraisy.Abu Talib menyayangi Muhammad seperti dia menyayangi anak-anaknya sendiri. Dia juga tertarik dengan budi pekerti Muhammad yang mulia.
Pada suatu hari, ketika mereka berkunjung ke Syam untuk berdagang sewaktu Muhammad berusia 12 tahun, mereka bertemu dengan seorang rahib Kristian yang telah dapat melihat tanda-tanda kenabian pada baginda. Lalu rahib tersebut menasihati Abu Talib supaya tidak pergi jauh ke daerah Syam kerana dikhuatiri orang-orang Yahudi akan menyakiti baginda sekiranya diketahui tanda-tanda tersebut. Abu Talib mengikut nasihat rahib tersebut dan dia tidaak banyak membawa harta dari perjalanan tersebut. Dia pulang segera ke Makkah dan mengasuh anak-anaknya yang ramai. Muhammad juga telah menjadi sebahagian dari keluarganya. Baginda mengikut mereka ke pekan-pekan yang berdekatan dan mendengar sajak-sajak oleh penyair-penyair terkenal dan pidato-pidato oleh penduduk Yahudi yang anti Arab.
Baginda juga diberi tugas sebagai pengembala kambing. Baginda mengembala kambing keluarganya dan kambing penduduk Makkah. Baginda selalu berfikir dan merenung tentang kejadian alam semasa menjalankan tugasnya. Oleh sebab itu baginda jauh dari segala pemikiran manusia nafsu manusia duniawi. Baginda terhindar daripada perbuatan yang sia-sia, sesuai dengan gelaran yang diberikan iaitu “Al-Amin”.
Selepas baginda mula meningkat dewasa, baginda disuruh oleh bapa saudaranya untuk membawa barang dagangan Khadijah binti Khuwailid, seorang peniaga yang kaya dan dihormati. Baginda melaksanakan tugasnya dengan penuh ikhlas dan jujur. Khadijah amat tertarik dengan perwatakan mulia baginda dan keupayaan baginda sebagai seorang pedagang. Lalu dia meluahkan rasa hatinya untuk berkahwin dengan Muhammad yang berusia 25 tahun ketika itu. Wanita bangsawan yang berusia 40 tahun itu sangat gembira apabila Muhammad menerima lamarannya lalu berlangsunglah perkahwinan mereka berdua. Bermulalah lembaran baru dalam hidup Muhammad dan Khadijah sebagai suami isteri.
Penurunan Wahyu Pertama
Pada usia 40 tahun, Muhammad telah menerima wahyu yang pertama dan diangkat sebagai nabi sekelian alam. Ketika itu, baginda berada di Gua Hira’ dan sentiasa merenung dalam kesunyian, memikirkan nasib umat manusia pada zaman itu. Maka datanglah Malaikat Jibril menyapa dan menyuruhnya membaca ayat quran yang pertama diturunkan kepada Muhammad.
“Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang menciptakan” (Al-’Alaq, 96: 1)
Rasulullah pulang dengan penuh rasa gementar lalu diselimuti oleh Khadijah yang cuba menenangkan baginda. Apabila semangat baginda mulai pulih, diceritakan kepada Khadijah tentang kejadian yang telah berlaku.
Kemudian baginda mula berdakwah secara sembunyi-sembunyi bermula dengan kaum kerabatnya untuk mengelakkan kecaman yang hebat daripada penduduk Makkah yang menyembah berhala. Khadijah isterinya adalah wanita pertama yang mempercayai kenabian baginda. Manakala Ali bin Abi Talib adalah lelaki pertama yang beriman dengan ajaran baginda.Dakwah yang sedemikian berlangsung selama tiga tahun di kalangan keluarganya sahaja.
Dakwah Secara Terang-terangan
Setelah turunnya wahyu memerintahkan baginda untuk berdakwah secara terang-terangan, maka Rasulullah pun mula menyebarkan ajaran Islam secara lebih meluas.
“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.” (Al-Hijr, 15:94)
Namun begitu, penduduk Quraisy menentang keras ajaran yang dibawa oleh baginda. Mereka memusuhi baginda dan para pengikut baginda termasuk Abu Lahab, bapa saudara baginda sendiri. Tidak pula bagi Abu Talib, dia selalu melindungi anak saudaranya itu namun dia sangat risau akan keselamatan Rasulullah memandangkan tentangan yang hebat dari kaum Quraisy itu. Lalu dia bertanya tentang rancangan Rasulullah seterusnya. Lantas jawab Rasulullah yang bermaksud:
“Wahai bapa saudaraku, andai matahari diletakkan diletakkan di tangan kiriku dan bulan di tangan kananku, agar aku menghentikan seruan ini, aku tidak akan menghentikannya sehingga agama Allah ini meluas ke segala penjuru atau aku binasa kerananya”
Baginda menghadapi pelbagai tekanan, dugaan, penderitaan, cemuhan dan ejekan daripada penduduk-penduduk Makkah yang jahil dan keras hati untuk beriman dengan Allah. Bukan Rasulullah sahaja yang menerima tentangan yang sedemikian, malah para sahabatnya juga turut merasai penderitaan tersebut seperti Amar dan Bilal bin Rabah yang menerima siksaan yang berat.
Kewafatan Khadijah dan Abu Talib
Rasulullah amat sedih melihat tingkahlaku manusia ketika itu terutama kaum Quraisy kerana baginda tahu akan akibat yang akan diterima oleh mereka nanti. Kesedihan itu makin bertambah apabila isteri kesayangannya wafat pada tahun sepuluh kenabiaannya. Isteri bagindalah yang tidak pernah jemu membantu menyebarkan Islam dan mengorbankan jiwa serta hartanya untuk Islam. Dia juga tidak jemu menghiburkan Rasulullah di saat baginda dirundung kesedihan.
Pada tahun itu juga bapa saudara baginda Abu Talib yang mengasuhnya sejak kecil juga meninggal dunia. Maka bertambahlah kesedihan yang dirasai oleh Rasulullah kerana kehilangan orang-orang yang amat disayangi oleh baginda.
Penghijrahan Ke Madinah
Tekanan daripada orang-orang kafir terhadap perjuangan Rasulullah semakin hebat selepas pemergian isteri dan bapa saudara baginda. Maka Rasulullah mengambil keputusan untuk berhijrah ke Madinah berikutan ancaman daripada kafir Quraisy untuk membunuh baginda.
Rasulullah disambut dengan meriahnya oleh para penduduk Madinah. Mereka digelar kaum Muhajirin manakala penduduk-penduduk Madinah dipanggil golongan Ansar. Seruan baginda diterima baik oleh kebanyakan para penduduk Madinah dan sebuah negara Islam didirikan di bawah pimpinan Rasulullas s.a.w sendiri.
Negara Islam Madinah
Negara Islam yang baru dibina di Madinah mendapat tentangan daripada kaum Quraisy di Makkah dan gangguan dari penduduk Yahudi serta kaum bukan Islam yang lain. Namun begitu, Nabi Muhammad s.a.w berjaya juga menubuhkan sebuah negara Islam yang mengamalkan sepenuhnya pentadbiran dan perundangan yang berlandaskan syariat Islam. Baginda dilantik sebagai ketua agama, tentera dan negara. Semua rakyat mendapat hak yang saksama. Piagam Madinah yang merupakan sebuah kanun atau perjanjian bertulis telah dibentuk. Piagam ini mengandungi beberapa fasal yang melibatkan hubungan antara semua rakyat termasuk kaum bukan Islam dan merangkumi aspek politik, sosial, agama, ekonomi dan ketenteraan. Kandungan piagam adalah berdasarkan wahyu dan dijadikan dasar undang-undang Madinah.
Islam adalah agama yang mementingkan kedamaian. Namun begitu, aspek pertahanan amat penting bagi melindungi agama, masyarakat dan negara. Rasulullah telah menyertai 27 kali ekspedisi tentera untuk mempertahan dan menegakkan keadilan Islam. Peperangan yang ditempuhi baginda ialah Perang Badar (623 M/2 H), Perang Uhud (624 M/3 H), Perang Khandak (626 M/5 H) dan Perang Tabuk (630 M/9 H). Namun tidak semua peperangan diakhiri dengan kemenangan.
Pada tahun 625 M/ 4 Hijrah, Perjanjian Hudaibiyah telah dimeterai antara penduduk Islam Madinah dan kaum Musyrikin Makkah. Maka dengan itu, negara Islam Madinah telah diiktiraf. Nabi Muhammad s.a.w. juga telah berjaya membuka semula kota Makkah pada 630 M/9 H bersama dengan 10 000 orang para pengikutnya.
Perang terakhir yang disertai oleh Rasulullah ialah Perang Tabuk dan baginda dan pengikutnya berjaya mendapat kemenangan. Pada tahun berikutnya, baginda telah menunaikan haji bersama-sama dengan 100 000 orang pengikutnya. Baginda juga telah menyampaikan amanat baginda yang terakhir pada tahun itu juga. Sabda baginda yang bermaksud:
“Wahai sekalian manusia, ketahuilah bahawa Tuhan kamu Maha Esa dan kamu semua adalah daripada satu keturunan iaitu keturunan Nabi Adam a.s. Semulia-mulia manusia di antara kamu di sisi Allah s.w.t. ialah orang yang paling bertakwa. Aku telah tinggalkan kepada kamu dua perkara dan kamu tidak akan sesat selama-lamanya selagi kamu berpegang teguh dengan dua perkara itu, iaitu kitab al-Quran dan Sunnah Rasulullah.”
Kewafatan Nabi Muhammad s.a.w
Baginda telah wafat pada bulan Jun tahun 632 M/12 Rabiul Awal tahun 11 Hijrah. Baginda wafat setelah selesai melaksanakan tugasnya sebagai rasul dan pemimpin negara. Baginda berjaya membawa manusia ke jalan yang benar dan menjadi seorang pemimpin yang bertanggungjawab, berilmu dan berkebolehan. Rasulullah adalah contoh terbaik bagi semua manusia sepanjang zaman

MY LIFE

Jlni hdup dng pnuh keihlsn n k hppian.....Krna hdup cma skli n tkkan dtng kdua klya.....

Jngnlh mdah tk mneteskn air mtamu dmi seorng pcr.....Yg tdax mnyyngi u......
Tp....,..,tetesknlh air mtmu kpd orng yg sngat menyayngimu.....Yait
u orng tuamu sendiri.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews