Jumat, 05 Oktober 2012

kisah tak terungkap cleopatra

Senja yang akan datang, menuntunnya untuk pulang. Mentari yang telah habis sinarnya mengharuskannya untuk berhenti dari segala aktivitasnya. Tapi ia masih bingung mengapa ia harus pulang? padahal ia bisa hidup dimana saja, tak ada yang mengawasinya bahkan merindukannya. Apa yang terjadi mungkin sudah menjadi takdirnya, ia mungkin tak paham dengan apa yang dialaminya selama ini, padahal ia adalah seorang yang selalu menjadi pusat pemahaman, tapi mengapa memahami lingkungannya  saja ia tak paham.
Warna pelangi akan selalu menjadi titik acuannya untuk tetap bertahan dengan segala kondisi, ia yang selalu kelelahan menghadi kehidupan, yang selalu sedih dengan apa yang dirasakan, dengan pelangi hidupnya akan selalu penuh dengan warna yang akan menghapus semua sedih dan lelah. Dalam misteri perjalanan yang penuh luka, ia berharap akan ada yang menyambutnya dengan senyuman. sesampai di teras rumah...
“aku pulang”, Tak seperti yang di harapkan semua berbeda.
                Malam ini, seluruh keluarga nya akan pergi ke acara syukuran saudaranya di desa sebelah. Ia sengaja untuk tidak ikut pergi, ia ingin fokus dengan program kerja yang ia jalani sekkarang ini. Ia mengambil  buku catatannya lalu menulis....

My deary...
Dalam hati yang tak lagi suci, aku berharap masih ada yang mau menemaniku kala suka maupun duka...di kala aku sedang tak menentu untuk sebuah keputusanaku berharap masih ada yang mau menuntunku karena aku tak ingin terjebak dalam bingkai kesalahan...
Lembah suci, 1 november 2001

Setiap hari ia selalu menulis hari harinya dalam buku kecilnya, ia selalu ingin mengabadikan apa yang telah terjadi padanya.
Hari terus berlalu menjadi minggu  menjadi bulan  menjadi tahun dan menjadi apa yang ia kehendaki. Pagi ini ia harus pergi sekolah, ia harus datang lebih awal karena ia harus piket. Sesampai di sekolah ia langsung melaksanakan piket...
“hai  cleo!!!”
“oh... hai michael”
“kau piket hari ini”, michael tersenyum.
“ya”
“siapa saja yang piket hari ini, mengapa mereka belum datang”
“aku, ade,silvia, joni sama rian”
“mengapa mereka belum datang juga ya, padahal mereka kan piket?”
“mungkin mereka lagi di jalan”
Pembicaraan mereka terputus karena mereka datang, belajar pun di mulai  semua terasa baik baik saja. Saat matahari tepat berada di atas kepala, itulah saatnya ia harus menunaikan perintah tuhannya untuk sholat. Mushola sudah sepi akhirnya ia lebih bisa berkonsentrasi, selesai sholat ia berdoa...
“Ya Allah... Kau yang maha tahu atas segalanya, Kau yang maha tahu atas segala isi hati manusia, dekatkan lah hati hati kami dengan ikatan iman. Engkau yang maha pengampun, ampunilah  dosa dosa kami, dosa dosa kedua orang tua kami, keluarga kami, guru guru kami, para pemimpin dan kaum muslimin yang ada di muka bumi ini. Ya Allah kuatkan lah iman ku untuk menghadapi cobaan darimu karena aku tahu Kau maha penyayang dari segala galanya. Amin
Doa yang selalu di ucapkan, karena dengan mengaduhkan semua masalah pada allah hatinya akan merasa jadi lebih tenang. Bel pun berbunyi ia harus pulang, tapi ia tak ingin pulang, ia masih ingin menjelajahi petualangan hidup ini. Ia pergi ke suatu tempat dimana ia biasa mengekspresikan semua isi hatinya “RANAH  MAIMANA”, ini adalah tempat yang paling tepat bagi orang yang ingin menangkan hati dan mengekspreikan diri, sayang tempat ini tak banyak di kenal orang dan lebih sering di sebut gurun maimana.


Ini merupakan tempat terakhir ku menginjakkan kaki, penyakit penyakit ini  akan ku bawa pergi.... tinggalkan kenangan ini . dengan apa yang aku harapkan, akan ada yang tersenyum padaku untuk terakhir kalinya. Tuhan, aku ingin  membahagiakan orang orang yang  ku cintai... aku ingin orang orang tesenyum bangga dengan apa yang aku peroleh, aku ingin menyusul orang yang selama ini telah jauh pergi  meninggalkan aku...
Ranah maimana,1 november 2002
Ratu Putri Cleopatra Amundrana

Setiba di gurun maimana, ia langsung duduk di atas gundukan pasir tepatnya di bawah pohon, sungguh aneh ada pohon yang sanggup hidup di gurun. Pohon itu menambah sejuk, ia menulis kata kata di secarik kertas...
Ini merupakan tempat terakhir ku menginjakkan kaki, penyakit penyakit ini  akan ku bawa pergi.... tinggalkan kenangan ini . dengan apa yang aku harapkan, akan ada yang tersenyum padaku untuk terakhir kalinya. Tuhan, aku ingin  membahagiakan orang orang yang  ku cintai... aku ingin orang orang tesenyum bangga dengan apa yang aku peroleh, aku ingin menyusul orang yang selama ini telah jauh pergi  meninggalkan aku...
Ranah maimana,1 november 2002
Ratu Putri Cleopatra Amundrana

Hari sudah sore, sebenarnya ia tak ingin pulang. Ketika di perjalanan ia melewati sebuah masjid  ia mendengar, sejenak ia berhenti...
“janganlah kamu bersedih dengan apa yang kau rasakan, dan jangan pernah mengeluh dengan apa yang kau kerjakan, berpikir  positif lah dengan apa yang terjadi sesungguhnya prasangka kita akan selalu sama sengan ALLAH S.W.T”, ia berpikir dengan ucapan yang baru di dengarnya.
“hei cleo....!”, michael tersenyum...
“oh tuhan, michael”
“kau mau kemana?”
“aku mau pulang”
“oh ya... hati hati”
“salam untuk ibumu”, michael hanya tersenyum mendegar itu. Michael tersenyum, sesuai dengan apa yang diharapkan, ia ingin ada yang tersenyum padanya. Sesampainya dirumah, seperti biasa sepi hanya ada saksi bisu yang mengantarkannya ke kamar. Selesai sholat isya, ia langsung menulis di buku kecilnya...

Malam yang dingin menjadi jalan ku untuk berakhir di pembaringan ini....maafkan aku tak bisa membuatmu tersenyum padaku. Seandainya kau tahu, aku sangat membutuhkan  sebuah kasih sayang dari orang yang melahirkan ku, sayang itu tak bisa karena ia telah tinggalkan ku saat ku lihat dunia ini. Terimah kasih karna kalian telah merawatku...
Good bye... aku akan mencari kasih sayang itu

Kertas dan buku kecil itu di letakkan di samping bantalnya, ia pun tidur.
Jam 03.00 pagi, waktunya jam beker nya berbunyi. Ia terbangun untuk sholat tahajjud. Tak seperti biasanya ada yang berbeda... tapi apa, seperti ada yang mengikutinya!!!, selesai sholat dan berdoa ia melakukan sujud syukur.Sesuatu terjadi pada cleopatra, ada yang hilang dan pergi untuk selamanya dan tak lagi melihat dunia ini. Hembusan nafas terakhir berlafashkan SUBHANALLAH. Cleopatra pergi untuk selamanya.
Seperti biasanya, ayah nya membangunkan ia untuk sholat shubuh. Tapi apa yang di dapatnya, cleopatra tak kunjung bangun. Ayah nya merasakan nafasnya tak lagi berhembus, seketika ayahnya menangis dan terdengar oleh istrinya tepatnya ibu tiri bagi cleo. Ibu nya langsung menuju kamar cleo dan langsung terdiam . ibunya melihat ada buku dan kertas  seraya ia membacanya karna penasaran...

Malam yang dingin menjadi jalan ku untuk berakhir di pembaringan ini....maafkan aku tak bisa membuatmu tersenyum padaku. Seandainya kau tahu, aku sangat membutuhkan  sebuah kasih sayang dari orang yang melahirkan ku, sayang itu tak bisa karena ia telah tinggalkan ku saat ku lihat dunia ini. Terimah kasih karna kalian telah merawatku...
Good bye... aku akan mencari kasih sayang itu
Ratu Putri Cleopatra amundrana

Ketika membaca tulisan itu, ibunya langsung menitikkan air mata, ia tak pernah menyangka bahwa cleopatra sangat membutuhkan kasih sayang, ia menyesali semua dan semua tak kan pernah kembali....
                Selepas meninggalnya cleopatra, Ibunya masih tak percaya dengan kematian cleopatra, ia masih mencari bukti bukti atau surat dari dokter mungkin saja cleo pernah ke dokter tanpa sepengetahuannya. Benar ternyata cleo pernah ke dokter, ibunya terkejut karena selama ini cleo mengidap penyakit hepatitis, ia tak pernah menyangka cleo akan secepat ini meninggalkan mereka. Sekarang hanya kisah cinta cleo yang belum terbukti dengan siapa ia selama ini melabuhkan hatinya...


diah”lova”
just take in my dream
GURU PEMBIMBING: RENI LAKSMI S.Pd

BAHASA INDONESIA

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews